Kota Depok Mau Meraih Adipura 2010?

Sebelumnya apakah anda sudah pada tau tentang penghargaan Adipura? Yuk.. kita baca dulu pengertian Adipura yang dikutip dari sini:

Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu. Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu: 

• Kota Metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa)
• Kota Besar (500.001 – 1.000.000 jiwa)
• Kota Sedang (100.001 – 500.000 jiwa)
• Kota Kecil (sampai dengan 100.000 jiwa)

Dalam lima tahun pertama, program adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi “Kota Bersih dan Teduh”.

Depok Mau Meraih Adipura 2010?

Sebagai warga mayasrakat Kota Depok tentunya sangat bangga jika Kota Depok bisa meraih penghargaan Adipura tahun 2010. Tak ada hal yang tak mungkin atau nothing impossible or everything can be happen. Sudah pasti sebagai warga masyarakat akan mendukung sepenuhnya, apalagi menyangkut soal kebersihan dan Kota Depok menjadi “Kota Bersih dan Teduh”.

Tapi tunggu dulu! Bagaimana mungkin jika punya tujuan besar mau menjadi “Kota Bersih dan Teduh” tapi tidak melihat situasi jalan umum yang masih banyak rusak parah, bahkan tidak terurus dengan baik. Sebagai contoh, lihat saja situasi dan kondisi dijalan umum Cinere Raya, yang dikenal masyarakat sebagai “jalan kubangan”.

Padahal, jalan Cinere Raya merupakan urat nadi warga Depok  yang menghubungkan warga menuju kota Jakarta melalui Cilandak atau Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebagian warga Depok, umumnya datang dari arah Gandul, Limo, Sawangan atau Pancoran, yang mana harus menggunakan ruas jalan umum Cinere Raya yang panjangnya sekitar tiga kilometer saja.

Sebenarnya kondisi kerusakan jalan Cinere Raya sudah sangat sering diulas oleh berbagai media cetak, baik surat kabar atau media lainnya. Tapi sampai sejauh ini, bahkan sudah sejak dari dulu, jalan umum Cinere Raya masih begitu-begitu saja, rusak parah!

Hal ini bisa dibuktikan mulai dari Mal Cinere sebagai pintu gerbang Cinere sampai ke Polsek Cinere yang berjarak dua kilometer. Tercatat ada enam atau lebaih titik rawan dengan kondisi jalan yang rusak karena habis terkuras oleh air got. Hal ini dikarenakan tidak ada saluran drainase, atau got yang memadai.

Bagi warga Cinere, hal ini menjadi situasi buruk, dimana warga jadi cepat emosi, egois, jengkel, kesal, gemas dan muak ketika harus merangkak pelan memasuki kawasan terkenal macet dan penuh kubangan air (walaupun tidak turun hujan, apalagi ketika hujan). Hampir semua ruas jalan Cinere Raya rusak parah, dan badan jalan sempit.

Yang lebih parah lagi, ketika PLN menggali jalan untuk proyek kabel bawah tanah, hal ini semakin memperparah keadaan. Warga sudah cukup lama menunggu kapan selesainya proyek PLN yang bikin gerah karena jalan semakin macet. Setelah ditunggu dan proyek usai, malah jalan semakin rusak parah (tidak kembali seperti semula). Kualitas jalan sangat buruk! Badan jalan gak rata, berlobang alias ompong.

Padahal, kawasan Cinere ini adalah kawasan perumahan yang berkelas, dan pada umumnya warga sudah membayar kewajiban sebagi wajib pajak. Pajak yang dipungut adalah dari pajak kendaraan bermotor, dan juga pajak bumi dan bangunan. Namun, sampai sejauh ini belum terlihat ada suatu kemajuan yang berarti soal sarana jalan yang seharusnya sudah sangat-sangat perlu diperbaiki dengan segera. Tingkat urgensi-nya sudah sangat mendesak!

Back to topic, apakah benar Kota Depok sudah siap menjadi “Kota Bersih dan Teduh” merebut Adipura 2010? Sebagai catatan bagi para pengguna jalan, atau warga masyarakat yang hendak melintas, baik dengan sepeda atau dengan kendaraan motor lainnya, diharap untuk berhati-hati. Kalau perlu, jangan lewat Cinere.

Sumber :

http://stephenlangitan.com/2010/04/kota-depok-mau-meraih-adipura-2010/

17 April 2010